Sunday, July 5, 2020

Aku Bangga Menjadi Santri

Tulisan ini ingin aku dedikasikan untuk semua teman-teman santri ataupun alumni. Menurut aku, kita semua beruntung karena pernah menjadi penghuni penjara suci. Well, bukan berarti aku bilang kalau mereka yang tidak pernah menjadi santri adalah orang yang tidak beruntung karena bagaimanapun ini hanyalah soal keimanan kita bahkan banyak orang di luar sana yang jauh lebih baik, takwa dan juga alim. Dulu, saat alm.ayah memaksaku untuk tinggal di pondok pesantren, aku sangat sedih karena aku harus berpisah sama mereka. Tahun pertama mondok, aku sering sakit dan pulang ke rumah sampai-sampai ibuku menginap di pondok wkwkwk. Yang ada di pikiranku saat masih menjadi santri baru adalah bagaimana caranya supaya aku cepat menjadi alumni. Ternyata, setelah aku menjalani kehidupan di pondok, aku benar-benar jatuh cinta sama semua tentangnya. Tentang kedamaian dalam menjalani hidup, kekeluargaan bahkan pengasuh yang sudah seperti orang tua kita sendiri. Mengantri kamar mandi, menjadi pengurus kamar, disanksi pengurus karena terlambat/tidak mengikuti shalat jamaah, begadang di mushalla saat ujian, ngantuk saat jam belajar adalah kebiasaanku di pondok yang sangat aku rindukan sekarang. Saat detik-detik terakhir tinggal di pondok, aku benar-benar merasakan yang namanya berat untuk meninggalkan pondok. Akan tetapi di sisi lain, aku juga bahagia karena aku keterima jalur non-tes di kampus luar pondok. "Enak ya kamu karena sudah resmi menjadi alumni" , begitulah kira-kira yang diucapkan oleh teman-temanku yang masih tinggal di pondok. Padahal tanpa mereka sadari, keinginan mereka untuk keluar dari pondok hanya karena memikirkan hal-hal yang senang seperti bisa memegang HP sepuasnya (Opini pribadi penulis). Aku tidak ingin mengatakan kalau aku menyesal berhenti dari pondok, karena bagaimanapun itu adalah keputusanku dan aku harus tetap menjaga nilai-nilai yang didapatkan selama di pondok. "Kalau ingin tetap terhubung dengan para masyayikh, jangan lupa mengirimkan doa dan fatihah untuk beliau-beliau", dawuh salah satu pengasuh di pondokku yang masih sangat aku ingat saat acara Aswaja untuk kelas akhir (MA). Untuk teman-teman yang masih tinggal di pondok,tetap patuhi peraturan dan teruslah mencari ilmu demi barakah. Dan untuk teman-teman yang sudah menjadi alumni, tidak ada kata mantan santri dan semoga kita tetap tersambung dengan barakah para masyayikh aamiin. Apapun alasan kalian untuk berhenti dari pondok, pikirkan dengan baik-baik karena hanya di pondok lah kalian akan di didik selama 24 jam untuk menjadi orang yang berakhlaqul karimah. Ana musytaq ilaik yaa ma'hadii.

No comments:

Post a Comment