Saturday, June 20, 2020

Aku dan Emmak

     Hari ini aku hanya ingin diam di rumah dan menolak semua ajakan teman-teman yang katanya mau berlibur ke salah satu pantai terdekat. Setelah membersihkan rumah, ibuku yang kebetulan sedang di sawah menelfonku dan menyuruh supaya aku menjemur jagung dan kacang tanah yang baru saja panen. 
     Berhubung hari ini kebetulan aku sedang libur kuliah, dengan senang hati aku melakukan apa yang ibu perintahkan. Saat aku hampir selesai menjemur jagung tiba-tiba ada 5 anak ayam yang mau makan jagung. Karna aku takut dimarahi ibu karna membiarkan jagungnya dimakan ayam, akhirnya anak ayam itu aku usir, tapi sebelumnya aku kasih 2 jagung karna aku tau kalau anak ayam itu pasti sedang lapar.          "Kamu tau apa yang membuat seorang perempuan itu menjadi berharga?" Tanya ibu di suatu waktu saat aku sedang tidur disampingnya. "Seorang perempuan menjadi berharga saat ia tidak hanya fokus untuk menuntut ilmu, tapi juga mau membantu apa yang menjadi pekerjaan orang tuanya saat di hari libur" jawab ibu setelah aku bertanya tentang apa yang menjadikan seorang perempuan berharga.
     Aku mulai paham kenapa ibu berkata seperti itu. Ibu mungkin takut aku meniru salah satu temanku yang kebetulan juga sama-sama kuliah jauh dari rumah dan ketika pulang kampung temanku itu sama sekali tidak mau jika disuruh ikut ke sawah dengan alasan karna posisinya sebagai mahasiswa. 
     Cukup lucu juga alasannya dan parahnya orang tua dari temanku itu hanya membiarkan anaknya diam di rumahnya tanpa membantu mereka. Ibuku selalu bilang "nak, apapun kerjaanmu kelak jangan pernah bikin sawah keluarga kosong tanpa adanya tanaman". Nasihat itulah yang selalu ibu katakan saat aku pulang kampung. Tidak hanya memberi nasihat itu, tapi ibu juga memberi alasan kenapa sawah keluarga harus terus dirawat, itu semua karna sawah adalah ladang dari makanan.
   "Kamu boleh jadi dosen, guru, dokter, tapi sawahmu harus tetap kamu rawat dengan cara mempekerjakan orang lain". Ibu tidak pernah melarang anak-anaknya (aku sebagai anak tunggal dan keponakannya) untuk menjadi apa yang mereka inginkan bahkan ibu selalu menyuruh kita supaya terus berusaha supaya bisa menjadi orang yang bermanfaat buat orang lain. 
     Saat aku cerita tentang cita-citaku yang ingin menjadi seorang penulis, ibu selalu mensupport dan mengingatkan aku buat nulis kalau aku hanya bermalas-malasan saat di rumah seperti liburan saat ini. Ibu selalu dan tetap menjadi wanita terkuat dalam hidupku.
Love u mom😍.

No comments:

Post a Comment