Sebenarnya, salah satu hal yang membuat aku heran adalah kenapa mahasiswa kupu-kupu selalu dikonotasikan negatif? Dari sekian banyak temanku yang tidak organisasi, beberapa di antara mereka bahkan jauh lebih produktif dan tidak seperti pemikiran orang-orang tentang mahasiswa kupu-kupu pada umumnya yang kerjaannya hanya di kampus-rumah/kos dan berujung dengan rebahan. Para kakak tingkat yang sudah kece badai mulai mencari cara bagaimana mereka bisa mengajak adek tingkat untuk bergabung dengan organisasi karena hal tersebut memang sudah kewajiban dan juga mewadahi para maba yang tertarik dengan dunia organisasi. Namun, kembali lagi kepada keputusan para maba karena mereka memiliki hak penuh untuk mendaftar atau tidak di sebuah organisasi.
Sebagai mahasiswa basi yang sedikit mengalami beberapa kejadian suka duka menjadi anak organisasi, aku ingin sedikit bercerita tentang apa saja suka dukaku selama menjadi mahasiswa terutama ketika berada di organisasi.
Bisa mengenal dan akrab dengan kakak tingkat atau teman lintas jurusan sampai dengan lintas fakultas merupakan salah satu hal yang aku syukuri karena ikut organisasi. Selain itu, liburan semester dan hari weekendku bisa bermanfaat ketika ada acara di organisasi sehingga aku tidak hanya gulang guling tidak jelas di dalam kos.
Selanjutnya adalah ikut organisasi membuat aku merasakan hal-hal kecil sampai besar yang sebelumnya belum pernah aku rasakan seperti mengikuti acara di luar Jogja, menginap di sebuah penginapan yang salah satu fasilitasnya adalah ranjang susun karena sejak kecil, aku sudah ingin tahu rasanya tidur di ranjang susun sampai dengan menjadi panitia lomba nasional sehingga memperluas relasi.
. Setelah berkenalan dengan hal-hal suka di dalam pengalamanku menjadi anggota organisasi, marilah kita lanjutkan dengan hal-hal duka atau lebih tepatnya resiko yang harus berani kita ambil. Resiko yang pertama adalah sebagai anak organisasi, Kita harus pintar-pintar dalam mengatur waktu. Sejak dulu, aku selalu menanamkan prinsip supaya organisasi tidak mengganggu kuliah. Hal itu tidak sulit untuk dilakukan bahkan organisasi bisa menunjang akademikku yang salah satunya adalah semakin membuatku percaya diri untuk berdiri di depan teman-teman ketika presentasi mata kuliah.
. Yang kedua sekaligus yang terakhir adalah harus berani berkomitmen dan mengemban amanah dengan baik serta siap untuk merasa lelah dan menhan kantuk walaupun sebenarnya kita sering kali tidak percaya terhadap diri sendiri. Selain itu, hal terbesar yang membuat aku lupa akan hal-hal duka adalah bertambahnya pengalaman ketika ikut organisasi, and I would like to say that I am nothing without my organization.
Once again, setiap orang mempunyai hak atas pilihannya masing-masing terutama tentang apa yang akan mereka ikuti dan tidak. So, define your own success.
Selamat berjuang everyone😁.