Thursday, May 28, 2020

Menggapai Cakrawala Part 3

"Fatin, kamu kenal sama si Fatan? Dia kan bukan anak fakultas kita"tanya kedua sahabatnya dengan gaya mengintrogasi. "Iya, aku kenal soalnya dulu pas aku mau ke Bandung pertama kali, aku satu bis sama dia" "Widih keren dong tin. Kamu tau nggak kalau kabarnya tuh walaupun dia masih maba kayak kita, tapi IQ dia diatas rata-rata. Dia emang cocok di jurusan kimia murni" " kalian tuh kenapa sih? Kok kayak cewek? Fatan kan cowok dan kalian juga cowok, ya kalian bertiga sama lah nggak ada yang beda dan nggak ada yang lebih unggul" jawab Fatin dengan muka judesnya karna tidak terima kalau ada mahasiswa baru yang dijuluki dengan otak emas selain dia. " kamu tuh yang kenapa tin. Kok tiba-tiba sewot gitu? Cie cie jangan-jangan kamu cemburu karna Fatan juga pintar dan dengar-dengar nih ya, si Fatan juga ikut UKM Mapalaska loh tin" " ya nggak lah. Siapa juga yang cemburu, kalaupun dia ikut UKM Mapalaska ya itu hak dia sebagai mahasiswa di kampus ini. Ya udah yuk dari pada kita cuman ngomongin soal Fatan, mending kalian bantuin aku aja buat belajar tips supaya aku lolos di ujian UKM Mapalaska soalnya kan walaupun aku pencinta alam aku juga punya penyakit lemah jantung. Jadi aku nggak mau kalau cuman karna penyakit ini aku sampek nggak lolos di UKM Mapalaska" Akhirnya malam itu Fatin bersama kedua sahabatnya cuman belajar tips buat Fatin supaya dia lolos di UKM-nya. Setelah membereskan semua bukunya, Fatin mengajak kedua sahabatnya buat pulang. Bukan karena Fatin takut kosnya ditutup karna kosnya menerapkan sistem kos 24 jam, akan tetapi Fatin masih teguh buat memegang prinsipnya yang melarang dirinya sendiri untuk pulang diatas jam 12 malam karena Fatin adalah seorang perempuan dan akan tidak sopan jika masuk kos diatas jam 12 malam apalagi Fatin pernah tinggal di pondok pesantren waktu Aliyah. Suara lagu Play berputar dengan indah dari HP nya Fatin yang ia letakkan disamping kasurnya menandakan waktu alarm buat segera bangun. "Astaga! Kok bisa sih aku salah nyetel alarm. Hari ini kan aku ada kelas jam 07:30" dumel Fatin sambil membereskan tempat tidurnya dengan terburu-buru. Setelah semuanya siap, akhirnya Fatin lari menuju kampus. Ia tidak memperdulikan tatapan teman-teman kampusnya yang lain karna melihat dia yang sedang lari terbirit-birit sambil membawa buku yang tebal. "Permisi pak. Maaf pak saya terlambat" " iya. Silahkan masuk!" "Huu..baru semester pertama aja udah terlambat, apalagi semester berikutnya" ucap salah satu cowok yang tidak lain adalah teman kelasnya yang sampai saat ini Fatin belum tau namanya karna sifat dia yang menurut Fatin songong dan sok pintar. Tanpa merespon ocehan dari temannya itu Fatin langsung memperhatikan penjelasan dari dosennya dan tidak lupa untuk mencatat poin-poin penting dari penjelasan itu. Setelah kelas selesai akhirnya Fatin berjalan menuju reading cornee fakultasnya bersama temannya yang lain karena kebetulan kedua sahabatnya sedang ada tugas kelompok sehingga Fatin ngumpul bersama temannya yang lain. "Namanya cowok yang tadi ngata-ngatain aku di kelas itu siapa?" Tanya Fatin sama salah satu temannya yang memakai jilbab warna ungu, warna kesukaannya Fatin. " oh itu. Itu asli orang Bandung tin. Kalau nggak salah sih namanya Ikbal. Kayaknya dia pintar deh soalnya kemarin pas matkul Filsafat, dia adalah anggota kelas yang paling aktif dan pemikirannya tuh kritis" " oh gitu, ya tapi walaupun dia adalah anak yang paling pintar di kelas kita, at least dia bisa mengontrol ucapannya didepan umum karena itu bisa menyakiti hati orang lain. Tidak selamanya orang pintar bisa bertindak sesuai dengan kepintarannya" Fatin sudah melampiaskan semua kekesalannya sama teman kelasnya yang bernama Ikbal dengan cerita sama teman-temannya. Sambil menunggu matkul selanjutnya, Fatin memutuskan untuk me-review pelajaran yang sudah ia dapatkan hari ini dan tidak lupa dengan memutar lagu kesukaannya, sedangkan teman-temannya yang lain pergi untuk mencari makan ke kantin. " woy tin! Kita cari kemana-mana ternyata kamu ngumpet disini" ucap kedua sahabatnya sambil melepaskan kedua headset yang Fatin pakai dibalik jilbabnya. " ish kalian nih apa-apaan sih?. Lagi enak-enaknya nikmatin musik malah diganggu. Kalian pada dari mana?" "Kita habis ngerjain tugas kelompok buat besok tin. Kan kamu tau sendiri kalau dosen dari tugas ini tuh killer banget. Untung ada Ikbal yang otaknya lumayan cemerlang" "Hah? Kalian satu kelompok sama si Ikbal?" " iya. Emang kenapa tin?" "Dia itu judes nggak sama kalian?" " nggak kok. Malahan dia baik banget sama kita dan orangnya juga welcome banget, jadinya dia enak buat diajak ngobrol" Fatin hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon dari ucapan kedua sahabatnya. "Gaes! Mulai besok sampai dua hari kedepan aku udah mau berangkat ke tempat ujian UKM Mapalaska. Jadi kalian jangan kangen aku ya hahahah sama juga tolong doakan aku supaya aku lolos di ujian itu" " ita tin siap. Kita pasti bakal mendoakan yang terbaik buat kamu. Kamu jaga kesehatan sama jaga jadwal makan kamu. Jangan sampai maghmu kambu!" "Aku terharu sama kebaikan dan sayangnya kalian sama aku" ucap Fatin sambil menatap kedua sahabatnya dengan air mata yang ia tahan. Ia memang beruntung memiliki dua orang sahabat yang sudah seperti kakak kandungnya sendiri dimana ia bisa menjadi dirinya sendiri saat bersama mereka, ia bisa menangis bahkan menjadi perempuan yang manja seperti anak kecil saat bersama mereka. Day-1 ujian UKM Mapalaska "Ok sekarang semua calon anggota UKM Mapalaska sudah berkumpul dan siap semua ya?" Tanya salah satu kakak panitia ujian UKM Mapalaska yang juga menjabat sebagai ketua di UKM Mapalaska. "Paham nggak sama pertanyaannya? Kalian gimana sih baru mau berangkat aja udah lembek" ucap kakak panitia yang masih sama sambil marah-marah dan memunculkan jiwa seramnya. "Paham" jawab semua calon anggota UKM Mapalaska. Setelah melewati pemeriksaan barang-barang yang mereka bawa, akhirnya mereka diizinkan untuk memasuki bisnya masing-masing. Fatin sangat sibuk dengan HP di tangannya karena membalas chat dari kedua sahabatnya yang dari tadi udah kayak emak-emak sampai ia tidak sadar kalau kursi disampingnya ditempati oleh Fatan. "Hai tin" sapa Fatan karna merasa dikacangin sama Fatin yang dari tadi cuman sibuk sama HP nya. "Eh kamu kok duduk disini? Kan masih banyak kursi kosong yang lain" "Emang kenapa kalau aku duduk disini? Kan aku juga calon anggota UKM ini, jadi bebas dong mau duduk dimana aja atau jangan-jangan kamu takut tersaingi sama aku di ujian nanti ya?" "Hah? Apa? Aku nggak salah dengar? Fatan, aku tau kalau kamu emang pintar, kuat bahkan kritis tapi aku juga tau kalau kamu sombong dan itu yang bikin aku nolak buat duduk sama kamu disini" ucap Fatin dengan jurus kalimat pedasnya sambil menggendong tasnya buat pindah ke kursi yang lain. Kamu nggak tau tin kalau aku bukan sombong, tapi aku cuman takut kalau aku gagal meraih impianku hanya karena tersaingi sama kamu gumam Fatan didalam hatinya sambil melihat keluar jendela. Setelah mereka sampai di tempat ujian jam 21:00, akhirnya panitia memutuskan buat mempersilahkan semua calon anggota buat masuk ke kamar penginapannya masing-masing sebelum mereka memulai ujiannya di hari berikutnya. " Farel Ical, teman kalian yang cewek itu kemana? Kok tumben nggak ikut kelas. Kan biasanya dia yang sok aktif di kelas buat mencari perhatian dari dosen hahah" tanya Ikbal dengan raut muka meledek. " kamu kok bilang gitu sih bal? Kalau teman kita kan berarti juga teman kamu. Dia hari ini nggak masuk karna lagi ikut ujian UKM Mapalaska. Dia kan calon aktivia bukan mahasiswa kupu-kupu" jawab Farel karena tidak terima kalau sahabatnya dibilang sok aktif sama Ikbal. " oh ternyata dia cewek aktivis. Ya semoga aja mimpinya nggai ketinggian deh" Farel dan Ical mengabaikan ucapan songong dari Ikbal dan keduanya lebih memilih buat ke kantin kampus untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan.

No comments:

Post a Comment