Saturday, May 23, 2020
Menggapai Cakrawala Part 1
Sejak dua hari yang lalu Fatin sudah mulai packing-packing buat berangkat ke Bandung. Ia masih belum percaya dengan kenyataan kalau dia berhasil keterima di salah satu kampus terkenal di Bandung. Dengan diantar kedua orang tuanya ke terminal, Fatin mulai menarik kopernya ke ruang tunggu pemberangkatan sambil menunggu temannya yang belum pernah ia temui karna kebetulan mereka hanya sama-sama lulus di Universitas yang sama. Akhirknya mereka putuskan buat berangkat barengann
"Fatin, temanmu masih lama nggak nak? Ini bisnya udah mau berangkag loh"
Tanya ibunya sambil mengambil koper Fatin buat dimasukin kedalam bagasi bis.
"Nggak tau ma, tapi katanya sih sudah deket sini"
jawab Fatin dengan raut mukanya yang sudah mulai gelisah. Setelah 5 menit menunggu, akhirnya Fatin melihat sosok laki-laki yang sedang berjalan menghampirinya sambil menarik koper dan menggendong tas kecil.
"Fatin kan?"
"Eh iya, kamu fatan?"
Fatan membalas dengan anggukan sambil tersenyum dan tidak lupa juga salaman sama kedua orang tuanya Fatin.
"Nak Fatan, Om nitip Fatin ke kamu ya soalnya ini adalah pengalaman pertama dia buat naik bis"
"Iya om pasti. Saya akan jaga Fatin dan saya jamin kalau fatin bakalan sampai dengan aman ke Bandung"
Bapak Fatin hanya bisa tersenyum mendengar keramahan Fatan sedangkan Fatin masih sibuk dengan obat anti mabuknya wkwkwk.
Setelah semua barang sudah dimasukin kedalam bagasi, akhirnya Fatin pamitan sama kedua orang tuanya dan mulai masuk kedalam bis disusul dengan Fatan dibelakangnya.
Fatin duduk di kursi penumpang dekat dengan jendela karena kebetulan dia tidak suka bau bis dan butuh udara luar. Sedangkan Fatan duduk disamping Fatin.
"Kalau kamu mau tidur nggak apa-apa, biar aku yang jagain tasmu"
"Beneran nih? Ya udah deh aku tidur duluan ya, nanti kita giliran buat jagain tasnya"
Fatan hanya tersenyum mendengar jawaban Fatin. "Cewek pemberani" ucap Fatan dalam hatinya dengan tersenyum sambil menatap Fatin yang mulai terbang ke alam mimpinya ditemani dengan lagu dangdut yang memang menjadi ciri khas bis ekonomi.
"Fatin bangun!. Kita sudah sampai di terminal buat transit, turun yuk!"
Ajak fatan sambil berusaha membangunkan Fatin.
"Eh iya. Sorry sorry. Aku nyenyak banget ya🥺huaa maafin aku, pasti kamu capek banget tapi aku malah enak-enakan tidur"
"Nggak apa-apa kok lagian aku juga nggak ngantuk. Ya udah yuk turun, kita cari bis jurusan Bandung"
Fatin hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas ajakan Fatan. Tidak lama setelah mereka mengambil barang-barangnya didalam bagasi, mereka memutuskan buat istirahat di ruang tunggu sambil menungu bis jurusan mereka.
"Fatin, kamu lapar nggak?"
" eum, enggak Fatan, aku kenyang kok"
Tanpa Fatin sadari, Fatan menatapnya sambil tersenyum. Setelah menunggu 15 menit, akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan dengan bis ekonomi. Tak banyak yang mereka bicarakan selama perjalanan karena mereka berdua memang baru ketemu beberapa jam yang lalu di terminal.
"Bangun pak buk. terminal Bandung"
Teriak pak supir sambil menghidupkan lampu bis setelah dimatikan selama perjalanan.
"Huft..akhirnya kita sampai juga Fatan. Yeiy"
Teriak Fatin sambil merenggangkan otot-ototnya yang sudah kram karna perjalanan yang cukup panjang.
"Fatin, kamu sudah dapet kos kan? Mau sekalian aku anter nggak?"
Ajak fatan sambil mengambil Hp nya dari tas kecil yang dia gendong.
"Ni orang kok baik banget sih?" Gumam Fatin didalam hatinya
" eh nggak usah Fatan . Aku bisa sendiri kok. Lagian kamu pasti juga dah capek banget. Nanti aku pesen ojek online juga kok"
Setelah ojek online mereka sama-sama datang, akhirnya mereka berdua berpisah dengan harapan pertemuan di waktu yang akan datang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment