Sunday, November 26, 2023

Life Update : Kehidupan Mahasiswa S2

Hi everyone, how are you. Long time no greet you all😍

Sejak bulan Agustus dimana aku memulai kuliah perdanaku di S2 hingga bulan November ini dimana aku sudah mau mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS), banyak sekali hal yang terjadi dan diluar ekspektasiku. Kebahagiaan dan kesedihan dating silih berganti, and I think that’s a very normal thing. Well, in this master life, I met many new friends. Aku punya teman-teman baru di kampus baru tentunya hehe. Tidak hanya itu, LPDP juga mempertemukanku dengan banyak orang hebat dari kampus lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri. I am so happy karena jujur, memiliki teman baru dan teman-teman hebat adalah salah satu mimpiku setiap aku memasuki sebuah proses baru. Dengan bertemu teman-teman baru tersebut, tentu aku harus menyesuaikan diri dengan mereka. 

Berbicara soal penyesuaian diri nih ya, to be honest, this is one of the hardest thing in this master life. Budaya kampus yang tidak sama dengan kampusku di S1, life style orang-orang yang juga berbeda, dan yang paling penting sifat ambis orang-orang yang ternyata juga luar biasa berhasil membuat aku jungkir balik buat dapat menyesuaikan diri hahah LOL!. You gaes know that I am a very introvert person, and I am also a competitive woman. Dengan usaha yang sudah ku lakukan, time by time, Alhamdulillah aku bisa menyesuaikan diri dengan itu semua walaupun terkadang juga masih harus belajar jauh lebih dalam. For me, aku tidak mau menyia-yiakan waktu dua tahun di S2 ini. I am sure that 2 tahun ini akan sangat singkat, so I plan to fight more and more and of course I will do my best. 

Next, di S2 ini, salah satu prinsip yang aku pegang dan masih sama dengan prinsip di S1 adalah aku tidak mau hanya memiliki teman dari satu jurusan atau satu fakultas. Salah satu alasan aku aktif dalam beberapa organisasi di S1 adalah aku ingin memiliki banyak teman karena aku percaya bahwa banyak teman juga dapat menambah wawasanku. Di S2 ini, aku juga kembali mengikuti organisasi tingkat Universitas. We called it KMMD UNY. Jujur, buat masuk di organisasi ini cukup membutuhkan usaha karena seleksinya yang sangat panjang, tetapi semua lelah itu terbayarkan setelah lolos dan bertemu teman-teman baru yang pengalamannya sangat luar biasa. Dengan bertemu dan diskusi bersama teman-teman baru itu, aku dapat menghilangkan rasa penat akibat tugas S2 yang lumayan sangat menguras pikiran. Sebelum masuk di organisasi, aku sudah melakukan konsultasi bersama beberapa teman baik dan tentunya juga dengan emmak, dan hal itu sangat membantuku untuk mantap memilih bergabung ke dunia organisasi lagi di S2. 

Selain momen bertemu dengan teman-teman baru, di S2 ini, aku juga merasa belajar dengan lebih serius haha. Jujur, hal itu terjadi karena mata kuliah S2 memang lebih sulit dari S1 bahkan no days without studying and doing assignment. Kalau ditanya capek atau nggak, ya pasti jawabannya adalah capek, tapi this is what I am praying for, so I really enjoy this journey, and I will fight with this. Pembelajaran di S2 sebenarnya kurang lebih sama dengan di S1, tetapi kami hanya dituntut untuk lebih mandiri aja dan tidak lupa, tugasnya adalah jurnal dan jurnal, so for all of you who are planning to continue your study, please learn about how to write well and develop your English. Dua skill itu adalah skill dasar yang sangat penting untuk mahasiswa S2 miliki. Why did I say that? Ya karena mostly buku referensi memakai bahasa Inggris/buku Internasional. Menghadapi hal itu, jujur, aku sangat bersyukur memiliki bekal bahasa Inggris, so at least aku bisa sedikit relax dalam membaca buku tebal yang full bahasa Inggris dan jurnal yang juga memakai bahasa Inggris, but aku juga masih perlu buat belajar ya.
Nah, kalau soal tugas di S2, hmmm, lumayan sangat padat ya hehe. Kalau di S1, aku masih merasa memiliki hari tanpa tugas, but di S2, hari-hariku rasanya dipenuhi dengan tugas padahal sudah ku kerjakan setiap hari. But, ya bukankah itu adalah resiko dalam melanjutkan studi hehe. It’s okay to feel tired, but do not ever give up. Semua tugas usahakan kerjakan dengan baik dan maksimal, dan ingat, tugas kita adalah berusaha dan selanjutnya serahkan kepada yang Maha Kuasa. Waktu aku masih 3 hari menjalani kuliah S2 ini, aku sempat nangis ke emmak dan mengeluh karena jujur, memang banyak sekali tugas yang harus dikerjakan ditambah dengan tuntutan untuk bersosialisasi dengan teman serta lingkungan baru. But right now, I passed it well. Aku menikmati setiap hari yang aku jalani di kampus, aku menyukai sikap teman-teman yang sangat baik dan ambis, so aku tidak perlu takut lagi untuk dicap sebagai anak ambis karena mereka semua adalah orang-orang ambis yang saling mendukung satu sama lain. Nah, talking about orang ambis, I don’t know why, our people always judge as as an ambitious person with weird expression. They don’t know that for me, being ambitious person is a positive side, but kita perlu hati-hati terhadap orang-orang yang biasanya selalu bilang “Yaelah ngapain sih ambis banget”, “eh kok kamu ambis banget sih?”, dll, karena biasanya, secara psikologi, orang-orang yang berbicara seperti itu adalah orang yang takut kalah sehingga mereka berusaha untuk tidak menampakkan sisi mereka yang sebenarnya juga ambis.

Oh iya, di S2 ini, aku juga sudah mengikuti satu International Conference di ICRSE. Walaupun masih di dalam negeri, but I am proud of my own self karena jujur, aku melakukan persiapan konferensi itu bersama sahabatku, kak Yogi, disaat kami sedang sibuk dengan tugas kuliah masing-masing bahkan one day, aku sempat terpikir untuk menyerah saja dan membatalkan niat untuk mendaftar di konferensi tersebut. Namun, berkat bantuan dari Tuhan, kak Yogi, doa dan support emmak, dan juga dari teman-teman, we did it. Kami berhasil mempresentasikan penelitian kami yang aku kerjakan sebelum masuk S2 karena waktu itu aku merasa otakku sangat kosong dan kegiatanku hanyalah ngajar dan ngajar (I am a type of person yang tidak bisa bertahan hanya dengan satu aktifitas). Bismillah for the next. Last but not least, di S2 ini, salah satu hal yang aku merasa ada perubahan dari diriku sendiri adalah, I become more independent. Dalam beberapa momen, aku sangat menikmati kesendirianku, kemana-mana sendiri, nugas sendiri, jogging sendiri, makan sendiri, dan serba sendiri. Namun, tidak dapat dibohongi, kalau di beberapa momen, aku juga selalu membutuhkan teman untuk menemaniku, and I am so grateful to have kelor, sohib kampret, and beb Yanti in this journey because they always accompany me wherever I want. Kami memang sering sibuk dengan kegiatan masing-masing, but we still make time to enjoy our time together. 
I still have many dreams to achieve, many stories to create, many people to meet, and many lessons to get, so I just want to tell my self that I am ready to do those activities. Bismillah, I know that the journey may not be easy, but God will always help me, and my mom will always support me. Aameen Allahumma Aameen. Good luck everyone.

Saturday, August 12, 2023

Welcoming my College Life

Memasuki masa transisi dari kerja ke kuliah ternyata tidak semudah yang aku bayangkan. I know, and I do realize that everything needs time, but it is hard to change my own daily activities. When I was a teacher or working, I started my day with telling my self that I will teach my students with full of love and happiness, so I could enjoy my day. I went to school and met with other teachers, and I spent my whole day with teaching from one place to another place. This writing does not mean that I am not grateful for what I have and get now, NO, I did not mean that. I just want to tell my self that I can through this transition time well. I am so grateful for what I have now because it is my dream and mom's. Now, when I am in a university, I start my day with thinking about "what journal that I want to write? what book that I want to read? How do I socialize with my new friends? Can I be like them who are so clever and brave? How if I fail?. Those thought always accompany my life nowadays, and I believe that I am not alone. I believe that maybe other people feel the same feeling as mine, and I just want to tell you all that we can do this. It can be hard, but we will survive and shine.

Friday, June 23, 2023

From Impossible to Possible

Jika ditanya bulan apa yang merupakan bulan paling indah di tahun 2023 ini, then aku akan jawab bulan Juni. Memang, bulan Juni bukan kelahiranku, tetapi bulan Juni adalah bulan dimana aku belajar banyak hal dan aku juga mendapatkan salah satu mimpi terbesar dalam hidupku. Sejak lulus di tahun 2022 bahkan sebelum wisuda, aku sudah memiliki niat untuk melanjutkan studi ke jenjang S2. Mimpi itu membuatku takut luar biasa. Aku sudah siap berjuang, tetapi aku takut terhadap rintangan-rintangan yang pasti aku dapatkan. Singkat cerita, suatu hari, ibu berpesan kepadaku bahwa tugas manusia adalah berusaha dan berdoa, selebihya cukup kita pasrahkan kepada Allah SWT. Setelah memantapkan niat dan sudah mengikuti wisuda S1 di bulan Juni 2022, aku mulai fokus mengumpulkan uang untuk persiapan emndaftar beasiswa dan S2 karena satu hal yang perlu teman-teman ketahui bahwa menyiapkan finansial untuk keperluan pendaftaran S2 itu sangatlah penting. Aku sudah menyiapkan diri untuk mendaftar LPDP sejak tahun 2022 sebelum mengikuti wisuda bahkan akun LPDP aku buat jauh-jauh hari sebelum pendaftaran dibuka. Menurutku, ketika kita menginginkan sesuatu dengan niat yang benar, maka kita tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkannya. Sambil menunggu LPDP buka pendaftaran di tahun 2023, Alhamdulillah aku mendapatkan tawaran mengajar di MA Diponegoro Yogyakarta.
Mengajar secara tetap bukanlah hal mudah buatku mengingat latar belakang studiku yang bukan pendidikan. Namun, aku selalu percaya bahwa mengajar merupakan skill yang bisa dipelajari di luar kelas atau bangku kuliah. Di MA Diponegoro Yogyakarta, aku merasa mendapatkan keluarga dan juga pengalaman yang sangat luar biasa. Seluruh keluarga besar MA Diponegoro membuatku merasa nyaman menjadi bagian dari mereka. Aku merasa dianggap mampu untuk menjalani beberapa amanah da tidak lupa, kami saling bekerjasama untuk memberikan pendidikan yang terbaik buat para siswa. Menyiapkan pendaftaran S2 dan pendaftaran beasiswa sambil mengajar tentu tidak mudah. Ada waktu istirahat, jalan-jalan atau bahkan waktu liburan yang harus dikorbankan. Rasa sedih, senang, capek, dan bosan tentu sudah menjadi teman sehari-hari. Ketika ada waktu istirahat di sekolah, disitulah aku menyempatkan belajar TPA dan TOEFL secara bergiliran sehingga hal tersebut membuatku harus membawa buku-buku tersebut setiap ke sekolah. Setelah kembali dari sekolah dan mengajar les, di malam hari, aku kemali belajar dan latihan. Kebiasaan tersebut ku lakukan setiap hari. Memang benar bahwa konsisten itu sangat sulit, tetapi kekonsistenan tersebut justru membawaku kepada tahap yang sudah aku tempati atau capai saat ini.
Setelah dirasa cukup untuk persiapan pendaftaran TOEFL dan TPA, di bulan September, aku mengambil tes TOEFL dan Alhamdulillah skor yang ku dapatkan +500 yang juga merupakan target dari pendaftaran kampus dan beasiswa LPDP. Lega, satu-satunya perasaan yang aku rasakan saat itu, tetapi perjuangan harus tetap dilanjutkan. Di bulan November, aku mengambil tes PAPS yang merupakan syarat pendaftaran magister di UGM. Fyi, UGM adalah kampus impianku, tetapi atas kehendak Allah SWT, PAPS ku saat itu belum berhasil lolos mengingat kelemahanku dalam Matematika yang sungguh luar biasa. Setelah melihat skorku yang tidak lolos, tentu aku menangis sambil telfon ibu.”Aku nggak lolos bu, maafkan aku ya” ucapku saat itu dengan suara sambil nangis.
Kegagalan adalah hal yang sangat aku takutkan dan aku yakin begitupun dengan kalian. Ketakutan itu bukan karena aku takut untuk menggapai mimpi kembali, tetapi karena aku takut untuk mengecewakan ibu dan orang-orang terdekatku. Seperti biasa, setelah melewati proses stress yang cukup luar biasa dan berkat dukungans serta doa dari ibu, aku mulai bangkit dan kembali belajar TPA secara lebih serius dan mendalam. Di bulan Februari, aku mulai menemukan hal yang membuat aku bangkit. Hal tersebut diawali ketika aku melihat pamflet pembukaan pendaftaran Magister UNY. Memang, aku belum sepenuhnya move on dari kegagalan yang aku alami di UGM, tetapi lagi, life must go on. Setelah melewati proses pendaftaran dan seleksi, Alhamdulillah Allah SWT memberiku kesempatan untuk menuntut ilmu di UNY. Aku lolos di Magister Linguistik Terapan UNY. Setelah pengumuman, satu hal yang masih menjadi bahan overthinking buatku, yaitu beasiswa.
Ketika aku mendaftarkan diri di UNY, aku juga sedang menjalani proses seleksi beasiswa LPDP sehingga aku menunda perkuliahan ke bulan Agustus karena di bulan tersebut aku sudah menemukan kepastian tentang beasiswaku. Long story short, perjalanan seleksi LPDP dengan tiga seleksi (Administrasi, Skolastik, dan Wawancara) selama kurang lebih lima bulan Alhamdulillah membuahkan hasil yang sangat luar biasa. Aku berhasil lolos dan menjadi awardee LPDP tahap 1 2023. perjalanan seleksi LPDP sangatlah tidak mudah, tetapi as long as we want to achieve something with good ways, everything can be possible. Dibalik semua proses seleksi LPDP, ada momen dimana aku menangis karena overthinking, menangis karena capek, menangis karena takut, dan selama 5 bulan itu juga, aku sudah lupa bagaimana menikmati waktu luang yang sebenarnya karena setiap waktu, aku selalu berusaha yang terbaik untuk mempersiapkan diri menuju satu seleksi dan seleksi yang lain. Selain aku selalu percaya bahwa Allah SWT akan selalu membantu hambanya yang ingin mencari ilmu, aku juga selalu percaya bahwa keinginan yang kuat juga harus diikuti oleh perjuangan yang hebat. Juni menjadi momen bulan paling berharga juga karena di bulan Juni, aku berhasil lolos di seleksi pelatihan guru bahasa Inggris se-Indonesia yang diadakan oleh kedutaan U.S Jakarta yang berlokasi di Bali (dan saat ini aku sudah sedang di Bali hehe). berhasil terpilih menjadi delegasi Jogja dari kurang lebih 300 peserta, aku bersyukur menjadi salah satu peserta yang terpilih dari 29 peserta lainnya untuk mengiktui pelatihan guru bahasa Inggris se-Indonesia. Kalau boleh ku bilang, LPDP mengajariku cara berjuang yang sebenar-benarnya dan juga untuk selalu melibatkan Tuhan di dalam setiap urusan kita. Sedangkan ESETT (pelatihan yang ku ikuti) mengajariku cara memotivasi diri karena peltihan ini mempertemukanku dengan orang-orang hebat dengan latar belakang yang juga berbeda. Dari dua pelajaran tersebut, aku juga dapat mengatakan bahwa setiap mimpi kita berhak untuk diwujudkan.
Sebagai tambahan, dibawah ini aku akan share timeline persiapan S2 dan beasiswa LPDP ku. 1.15 Juni 2022 : Wisuda S1 2.September 2022 : Tes TOEFL ITP 3.November 2022 : Tes PAPS UGM dan gagal 4.Februari 2023 : Daftar UNY 5.Maret 2023 : Lolos pendaftaran UNY 6.Februari 2023 : Daftar LPDP 7.Juni 2023 : Lolos LPDP dan menjadi awardee LPDP batch 1 2023 8.Juni 2023 : Lolos ESETT (Pelatihan Guru) di Bali

Thursday, May 18, 2023

I Wanna be a Super Woman

Di umurku yang ke 23 ini, aku baru sadar kalau segala sesuatu ada masanya dan tugasku hanya berusaha untuk meraih mimpi supaya dapat membahagiakan ibu dan diriku sendiri. Ok mungkin kalau aku bilang segala sesuatu ada masanya, ini masih terlalu general, let me make it more specific.

First, soal pertemanan aku sudah mulai tidak sealay jablay dulu. I don’t really care will they leave me or not, as long as I don’t have a mistake, and I am right, I am okay. Mungkin untuk sampai ke tahap ini nggak mudah. Ada hari dimana aku nangis, merasa kesepian, kangen kenangan bersama mereka (orang yang ninggalin aku), tapi ya seiring berjalannya waktu semua itu sembuh dengan usaha yang tentunya tidak mudah. And I really want to say thank you for every close friends who still stay with me.

Second, soal keluarga aku sudah mulai menyaring seperti apa sebenarnya mereka terhadap aku. To be honest, for me, no one is as important as my mom and silung. On the other hand, in my opinion, everyone can hurt me but my mom and silung. It sounds like cruel, doesn’t it? But as time goes by, I realize that I just need to prioritise my mom, silung, and my self.

Third, soal pertanyaan aneh yang sering muncul mulai “kapan nikah”, “kapan masuk s2”, “kapan jadi dosen?”, “kapan pulang kampung/boyong” dan sejuta pertanyaan yang kalau aku balas dengan pertanyaan “terus kalian kapan meninggal?” pasti mereka akan marah padahal ya pertanyaan-pertanyaan mereka kan sama saja, sama-sama jawabannya masih menjadi rahasia Tuhan. Jadi, mari kurangi kepo terhadap kehidupan orang lain ya pemirsa.

But diantara tiga hal tadi, one thing that I can’t handle till right now, that is my own fear. Ketakutan-ketakutan yang selalu membuat aku nangis ke Tuhan, dan ibu, but life must go on. Aku tidak bisa hidup dengan ketakutan-ketakutan itu selamanya karena mereka akan selalu mengekor. The thing that I can do is I just need to do my best, pray to God, and struggle as hard as possible. Mungkin jalannya bisa berbelok-belok, but see you still survive till right now. Kalau boleh throwback ke tahun 2018-2020 where I felt so upset, I never imagined that I can stay and survive till this time. Getting a cancer, kena tipu ibu kos, kesulitan finansial, insecure dengan teman-teman kelas sendiri, dan sejuta cobaan hidup lainnya made me strong till right now, and I still believe that I will be stronger than before. Mom, I will make it!

This writing doesn’t contain a specific topic, but i am satisfied karena unek-unek di kepalaku sudah keluar dan akan diisi dengan unek-unek yang lain haha. Bye gaes, enjoy the reading, and see you on top!

Wednesday, March 29, 2023

Q&A Part 1 (Academic)

Hi, maybe this writing will answer some questions from all of you about my academic journey because as you know, I am trying my best to accept those questions although sometimes it hurts me. Don’t worry I am hurted just because sometimes I didn’t get it yet, dan ya tau sendiri lah ya bagaimana rasanya ditanya tentang sesuatu yang belum berhasil kita gapai “Kapan selesai skripsinya” misalnya.

Well, let me start the Q&A session

Q : Kenapa mengambil prodi Sastra Inggris di S1?
A : Because I like English so much. Aku tidak pintar bahasa Inggris, tapi aku suka bahasa Inggris sehingga kecintaanku terhadap bahasa Inggris menuntunku hingga aku berada di tempat (Jogja) saat ini dan insyaAllah tetap akan menuntunku untuk menggapai mimpiku yang lain.

Q : Bagaimana caranya lulus 3,5 tahun?
A : Harus membuat target dan timeline yang jelas. Selain itu, untuk lulus 3,5 tahun, salah satu hal penting yang harus dan wajib dilakukan adalah harus konsisten dalam mengerjakan tugas akhir/skripsi. Btw , your circle also ca support you to finish your graduating paper, so be selective in choosing a circle. For me, circle itu penting, circle main tidak akan sama dengan circle ngambis, circle deeptalk tidak akan sama dengan circle kerja, dll. But again, everyone has their own choices

Q : Setelah lulus S1 apakah masih aktif di organisasi?
A : insyaAllah yes walaupun tidak akan sama dengan organisasi yang diikuti selama S1, but the main point is I still want to join some organizations that can support me to be more extrovert and to be a place where I can explore many things.

Q : Apakah akan lanjut S2?
A : Yes, I will continue my magister, please pray for me.

Q : Kenapa tidak langsung S2 di tahun 2022?
A : Well, ini adalah pertanyaan yang mungkin kalau aku jawab semuanya pasti tidak akan selesai dalam satu kali duduk, but let me answer it briefly. Banyak hal yang membuat aku mempertimbangkan untuk melanjutkan s2 di tahun 2023 ini yang salah satunya adalah because of my financial. Sejak lulus S1, I promised to my self for not asking money to my mom, and Alhamdulillah I can get a job as a teacher before I graduated from college. Because I must be independent, jadi untuk uang pendaftaran yang memang tidak murah, of course I must save my money first, so for you gaes yang ingin lanjut S2, please prepare your financial kecuali kalian sudah ada BPI (Beasiswa Bapak Ibu) hehe. Second, alasanku tidak langsung melanjutkan S2 adalah karena aku tidak memperhatikan timeline pendaftaran S2 di kampus yang aku inginkan sebelum lulus sehingga ketika lulus ternyata pendaftarannya sudah tutup. Just as a lesson, buat yang ingin lanjut S2, please prepare it jauh-jauh hari sebelum kalian lulus ya supaya bisa sat set sat set. Third, prodi (Linguistik) yang ingin aku ambil hanya buka sekali dalam satu tahun sehingga I must wait for it (again alasan ini karena kecerobohanku yang tidak riset jauh-jauh hari sebelum lulus, but ya itu sudah berlalu), and now Alhamdulillah I am accepted in my new college, just pray for my best because I don’t know what will happen next.

Q : Kenapa tidak S2 di luar negeri? Kan sudah bisa bahasa Inggris?
A : Karena aku tidak ingin jauh-jauh dari emmak. Well, my mom is a single parent, so I must make sure that I can go home at least four times in a year to accompany my mom. Besides, emmak memang belum memberikan izin untuk mengambil kampus di luar negeri karena beliau khawatir kalau aku tidak bisa pulang dengan jangka waktu yang sangat lama (2 tahun). Awalnya diri ini memang sudah ambis buat continue my magister in Beijing (my dream college) bahkan hal itu sudah aku persiapkan sejak kelas 3 SMA, but yaa aku tidak akan berani melangkah kalau ridha emmak tidak ku dapatkan, so I will continue my magister in Indonesia. My mom is my everything!

Q : Bagaimana caranya supaya tetap istiqamah dalam memiliki keinginan untuk lanjut S2?
A : Know your priority. Kalau S2 memang adalah prioritasmu, insyaAllah pasti tetap istiqamah menjaga keinginan itu dan juga ikhtiar untuk mendapatkannya walaupun mungkin sudah sibuk dengan kerja, keluarga, dll.

Q : Kamu kuliah S2 dengan beasiswa atau mandiri?
A : I am still trying to get a scholarship, please pray for me kalaupun nanti takdir tidak mengizinkanku for getting sholarship, ya semoga diberikan jalan kemudahan yang lain aameen. Allah will help me because I want to seek knowledge.

Q : Melanjutkan S2 hanya keinginanmu atau keinginan emmakmu?
A : Keinginan kami berdua. Either my mom or me my self really want it. Plese pray for our dreams.

Q : How if your planning can not go well?
A : I will never give up, and I believe that Allah SWT will help me. 

So, these are answers from some questions that I got from June 2022 until now. Some questions are not answered yet, but ya I will answer it next time. Thanks gaes for reading, and again please pray for me and see you on top!

Sunday, March 12, 2023

A Memory

When you listen to the word of love, what will you think? Happy, sad, or just feeling like you can not forget that person?
As I grow up, what I learnt is not only a happy love, but also the sad one. Did you have an experience when you love someone, but you could not gather with him/her becuse of some reasons?
I have. When I was 16 years old, I fell in love for the first time. I couldn’t stop to think about him although we couldn’t meet. I still remember how I used to write about him on my diary book and hoped to show him about it when we could stay together in the future. In my 18 years old, I must accept a fact that he didn’t love me. How did I know? Someone told me about it till I finally decided to move to the new city where I am right now. Long story short, I still couldn’t forget him. For several times, I tried to block his number and stopped to chat with him, but they were useless.
“He became a better man, and he could be a good leader” someone told me once upon a time when I was doing my research. The feeling when I heard his name is still the same. I felt so happy to know that he could become a better man because I know he is kind of an introvert man. I was happy because I know that his process to be a leader in his local organization is not easy, but I was also worried of him. I used to think how if he would feel tired during became a leader. If I can say, I can not love someone easily, but once I love someone, I do care all about him.
In the end of 2021, I challenged my self to ask him about his feeling to me, then the answer finally made me succeeded to forget all about him and decided to regard him just as a friend. That frustrates me so much. I cried in my room while thinking that was I loveable or not?
It was a beautiful afternoon when I saw a girl who sat alone in front of me when I was at a cafe. She greeted me then asked me why was I alone. Time by time, whe shared something together then she told me “you can not forget someone totally, but the only one thing that you can do is just to know that your journey is too beautiful, so don’t waste your time”. Since that time, we become a friend.
This is the sad part, I need long process to finally realize that everything will come in the right time. When I saw him for the first time after I healed my self, I felt like I am proud of my self to finally continue my journey and so do with him. We will walk with our own road map, and we will let the world and God decide will we meet again as a friend or more or not. Loving someone sometimes can be so hurtful, but it is a beautiful feeling when you can love them without giving any expectations.

Friday, March 3, 2023

Dealing with Loneliness

People always say “people come, and people go”, and I totally agree with that statement. Well, when people left us, it would be so broken. My first and second month of 2023 are so colorfull. Sometimes, I cried alone in the middle of my room just thinking that everyone starts to leave me one by one. Day by day, my feeling is getting worse. I blamed my self and everyone who left me, but one day I realized that nothing can stay forever with us even our own selves. Everyone has their own life, and I could not be selfish to force them to stay with me or just to always be there beside me when I need them. I started to go to a cafe or just a place where I can see a beautiful view alone although at first, I felt that it was weird, and sometimes I was afraid, but then I enjoyed it. Did I forget my friends? NO. I never forgot anyone in my life either the best one or the worst one. I just let my self to learn about how to be independent, so I won’t be as broken as before when someone left me. 
Over the last couple of weeks, I have been kind of emotional. I have a lot of feelings that I can’t tell anyone. I just wrote it on my diary book although sometimes I thought that I was like my own self in several years ago. “If you don’t want to be left by someone, just find a partner” someone told me when I told her about what I felt. Well, I disagree with her statement. Finding a partner is not just because we are feeling lonely because a partner can also leave us, so just find the best one when you are ready enough to have a relationship. The idea of loneliness has always been at the forefront of my mind. Now I know how to deal with that although sometimes I still feel so broken, but I believe that life is about process.
One day, my friend told me that he was so difficult to find a friend just to drink a cup of coffee. I kew him although not very well. He was known by most people, so I was shocked when he told me about it. Then, I realized one thing that everyone has loneliness side, but we must deal with that. I push my self hardly to deal with loneliness, and when I succeed, I thank my self because it was not an easy journey. Dear all fighters, just remember that you have your self, and that’s enough.