Sejak bulan Agustus dimana aku memulai kuliah perdanaku di S2 hingga bulan November ini dimana aku sudah mau mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS), banyak sekali hal yang terjadi dan diluar ekspektasiku. Kebahagiaan dan kesedihan dating silih berganti, and I think that’s a very normal thing. Well, in this master life, I met many new friends. Aku punya teman-teman baru di kampus baru tentunya hehe. Tidak hanya itu, LPDP juga mempertemukanku dengan banyak orang hebat dari kampus lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri. I am so happy karena jujur, memiliki teman baru dan teman-teman hebat adalah salah satu mimpiku setiap aku memasuki sebuah proses baru. Dengan bertemu teman-teman baru tersebut, tentu aku harus menyesuaikan diri dengan mereka.
Berbicara soal penyesuaian diri nih ya, to be honest, this is one of the hardest thing in this master life. Budaya kampus yang tidak sama dengan kampusku di S1, life style orang-orang yang juga berbeda, dan yang paling penting sifat ambis orang-orang yang ternyata juga luar biasa berhasil membuat aku jungkir balik buat dapat menyesuaikan diri hahah LOL!. You gaes know that I am a very introvert person, and I am also a competitive woman. Dengan usaha yang sudah ku lakukan, time by time, Alhamdulillah aku bisa menyesuaikan diri dengan itu semua walaupun terkadang juga masih harus belajar jauh lebih dalam. For me, aku tidak mau menyia-yiakan waktu dua tahun di S2 ini. I am sure that 2 tahun ini akan sangat singkat, so I plan to fight more and more and of course I will do my best.
Next, di S2 ini, salah satu prinsip yang aku pegang dan masih sama dengan prinsip di S1 adalah aku tidak mau hanya memiliki teman dari satu jurusan atau satu fakultas. Salah satu alasan aku aktif dalam beberapa organisasi di S1 adalah aku ingin memiliki banyak teman karena aku percaya bahwa banyak teman juga dapat menambah wawasanku. Di S2 ini, aku juga kembali mengikuti organisasi tingkat Universitas. We called it KMMD UNY. Jujur, buat masuk di organisasi ini cukup membutuhkan usaha karena seleksinya yang sangat panjang, tetapi semua lelah itu terbayarkan setelah lolos dan bertemu teman-teman baru yang pengalamannya sangat luar biasa. Dengan bertemu dan diskusi bersama teman-teman baru itu, aku dapat menghilangkan rasa penat akibat tugas S2 yang lumayan sangat menguras pikiran. Sebelum masuk di organisasi, aku sudah melakukan konsultasi bersama beberapa teman baik dan tentunya juga dengan emmak, dan hal itu sangat membantuku untuk mantap memilih bergabung ke dunia organisasi lagi di S2.
Selain momen bertemu dengan teman-teman baru, di S2 ini, aku juga merasa belajar dengan lebih serius haha. Jujur, hal itu terjadi karena mata kuliah S2 memang lebih sulit dari S1 bahkan no days without studying and doing assignment. Kalau ditanya capek atau nggak, ya pasti jawabannya adalah capek, tapi this is what I am praying for, so I really enjoy this journey, and I will fight with this. Pembelajaran di S2 sebenarnya kurang lebih sama dengan di S1, tetapi kami hanya dituntut untuk lebih mandiri aja dan tidak lupa, tugasnya adalah jurnal dan jurnal, so for all of you who are planning to continue your study, please learn about how to write well and develop your English. Dua skill itu adalah skill dasar yang sangat penting untuk mahasiswa S2 miliki. Why did I say that? Ya karena mostly buku referensi memakai bahasa Inggris/buku Internasional. Menghadapi hal itu, jujur, aku sangat bersyukur memiliki bekal bahasa Inggris, so at least aku bisa sedikit relax dalam membaca buku tebal yang full bahasa Inggris dan jurnal yang juga memakai bahasa Inggris, but aku juga masih perlu buat belajar ya.
Nah, kalau soal tugas di S2, hmmm, lumayan sangat padat ya hehe. Kalau di S1, aku masih merasa memiliki hari tanpa tugas, but di S2, hari-hariku rasanya dipenuhi dengan tugas padahal sudah ku kerjakan setiap hari. But, ya bukankah itu adalah resiko dalam melanjutkan studi hehe. It’s okay to feel tired, but do not ever give up. Semua tugas usahakan kerjakan dengan baik dan maksimal, dan ingat, tugas kita adalah berusaha dan selanjutnya serahkan kepada yang Maha Kuasa. Waktu aku masih 3 hari menjalani kuliah S2 ini, aku sempat nangis ke emmak dan mengeluh karena jujur, memang banyak sekali tugas yang harus dikerjakan ditambah dengan tuntutan untuk bersosialisasi dengan teman serta lingkungan baru. But right now, I passed it well. Aku menikmati setiap hari yang aku jalani di kampus, aku menyukai sikap teman-teman yang sangat baik dan ambis, so aku tidak perlu takut lagi untuk dicap sebagai anak ambis karena mereka semua adalah orang-orang ambis yang saling mendukung satu sama lain. Nah, talking about orang ambis, I don’t know why, our people always judge as as an ambitious person with weird expression. They don’t know that for me, being ambitious person is a positive side, but kita perlu hati-hati terhadap orang-orang yang biasanya selalu bilang “Yaelah ngapain sih ambis banget”, “eh kok kamu ambis banget sih?”, dll, karena biasanya, secara psikologi, orang-orang yang berbicara seperti itu adalah orang yang takut kalah sehingga mereka berusaha untuk tidak menampakkan sisi mereka yang sebenarnya juga ambis.
Oh iya, di S2 ini, aku juga sudah mengikuti satu International Conference di ICRSE. Walaupun masih di dalam negeri, but I am proud of my own self karena jujur, aku melakukan persiapan konferensi itu bersama sahabatku, kak Yogi, disaat kami sedang sibuk dengan tugas kuliah masing-masing bahkan one day, aku sempat terpikir untuk menyerah saja dan membatalkan niat untuk mendaftar di konferensi tersebut. Namun, berkat bantuan dari Tuhan, kak Yogi, doa dan support emmak, dan juga dari teman-teman, we did it. Kami berhasil mempresentasikan penelitian kami yang aku kerjakan sebelum masuk S2 karena waktu itu aku merasa otakku sangat kosong dan kegiatanku hanyalah ngajar dan ngajar (I am a type of person yang tidak bisa bertahan hanya dengan satu aktifitas). Bismillah for the next. Last but not least, di S2 ini, salah satu hal yang aku merasa ada perubahan dari diriku sendiri adalah, I become more independent. Dalam beberapa momen, aku sangat menikmati kesendirianku, kemana-mana sendiri, nugas sendiri, jogging sendiri, makan sendiri, dan serba sendiri. Namun, tidak dapat dibohongi, kalau di beberapa momen, aku juga selalu membutuhkan teman untuk menemaniku, and I am so grateful to have kelor, sohib kampret, and beb Yanti in this journey because they always accompany me wherever I want. Kami memang sering sibuk dengan kegiatan masing-masing, but we still make time to enjoy our time together.
I still have many dreams to achieve, many stories to create, many people to meet, and many lessons to get, so I just want to tell my self that I am ready to do those activities. Bismillah, I know that the journey may not be easy, but God will always help me, and my mom will always support me. Aameen Allahumma Aameen. Good luck everyone.
No comments:
Post a Comment