Friday, April 1, 2022

Perjalanan Mendapat Gelar S.S

      
 2 tahun ini mulai 2021 sampai 2022 terasa berjalan dengan sangat cepat. Tahun 2021 dimana aku masih menjalani aktifitas sebagai mahasiswa s1 yang berusaha menyibukkan diri di organisasi dan tidak lain kerjaannya adalah rapat, menjalankan program kerja, dan menyetor laporan kegiatan sambil mengerjakan skripsi tiba-tiba sudah pindah ke 2022 dimana statusku sudah menjadi calon alumni kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Semuanya terasa berjalan dengan sangat cepat walaupun dibalik perjalanan itu, banyak tangis, tawa, kehilangan, dan penyambutan yang juga terjadi. Hal yang sangat memoriable buatku di tahun 2021 adalah proses proses pengerjaan skripsi dimana pada tanggal 22 September 2021, aku mengikuti sidang proposalku dan menjadi mahasiswa pertama di angkatan 2018 yang waktu itu nekat sidang proposal padahal aku sedang berlibur bersama sahabat-sahabatku di kota Bangkalan, Madura. 
      Setelah sidang proposal selesai, aku mulai mengerjakan skripsi dengan sangat-sangat ngebut sehingga pada tanggal 28 Oktober 2021, aku berhasil menjadi salah satu pembicara di konferensi internasional. Topik yang ku bawa waktu itu adalah skripsiku sendiri. Kemudian, pada tanggal 24 Januari 2022, aku melakukan pra-sidang skripsi karena sidangku sudah dihitung waktu acara konferensi internasional dan diganti dengan desk evaluation. 
      Selama pengerjaan skripsi, aku belajar banyak hal, mulai dari harus mandiri, konsisten, kuat lahir batin, sabar, dan juga bodo amat. Tuntutan untuk menjadi mandiri dalam dunia mahasiswa benar-benar aku rasaakan ketika mengerjakan skripsi. Tidak ada teman atau sekalipun ada hanyalah teman dekat yang mau untuk berproses bersama, wara-wiri ke kampus bersama, dan juga mengejar target bersama. Saat mengerjakan skripsi, aku juga lebih sering pergi ke Psikolog untuk hanya sekedar bercerita tentang perjalananku sebagai mahasiswa semester akhir. Banyak ekspektasi yang aku terima, tetapi orang-orang tidak pernah tau tentang tantangan dan kendala yang sebenarnya waktu itu aku jalani. 
      Selain berjuang dengan perasaan - perasaan diatas, dalam perjuangan untuk menyelesaikan s1 ini, aku juga harus berjuang untuk mendapatkan skor TOEFL 500 karena merupakan syarat untuk mendaftar sidang (khusus program studi Sastra Inggris). Kegagalan-kegagalan dalam tes TOEFL, pulang kampung saat sedang mengerjakan skripsi untuk merawat ibu yang sedang sakit, menangis ketika capek karena harus konsisten setiap hari berkutat dengan skripsi, menangis karena terkadang tidak bisa bimbingan karena ada beberapa kendala baik dospem yang sedang ada acara atau kendala yang lain, sampai menangis karena beberapa anggota keluarga meninggal saat aku sedang mengerjakan skripsi merupakan momen yang sangat-sangat aku ingat hingga detik ini dimana aku menulis tulisan ini.
      Semua perjalanan dan tantangan yang aku dapatkan selama menjadi mahasiswa semester akhir tidak pernah aku sesali karena semua itu adalah prosesku untuk menjadi dewasa dan menjadi lebih kuat. Now, I did it. I did it greatly. I already become one of the alumnus of my major, and one of my happiness is that my lecturer choose me to be their assistant in teaching. What a beautiful gift from Allah SWT. Besides, I can also reach my dream to be a cumlaude student, and yaaa I get it. The main point that I want to deliver in this writing is DO NOT EVER GIVE UP, DO YOUR BEST. Ingat, Allah SWT akan selalu bersamamu dan pasti akan ada jalan di setiap mimpi.


No comments:

Post a Comment