Friday, November 6, 2020

Logika dan Perasaan

    Tentu saja, aku adalah perempuan normal sehingga sering heran ketika ada yang bilang kalau aku tidak pernah terlihat seperti memiliki pengalaman dalam dunia percintaan. Sejak merantau untuk kuliah, aku memang sudah taubat dari perbucinan dan ternyata aku merasa merdeka.
     Buat teman-teman masa kecil sampai di SMA ku, mungkin mereka tidak asing lagi kalau tiba-tiba aku bilang kalau aku sedang mengagumi seorang laki-laki karena sejarah kebucinanku memang tidak hanya satu ataupun dua tahun.
     Selayaknya orang banyak, aku juga pernah merasa sia-sia ketika waktuku hanya ku habiskan untuk mengagumi ataupun menyukai seseorang. Namun, justru dari pengalaman itu, aku mulai bisa menulis sekalipun tidak pantas untuk dibaca orang lain dan mulai abai dengan perasaan.
     Di umur yang ke-20 tahun ini, aku melihat satu sisi yang berbeda di dalam diriku sendiri, yaitu aku mulai tidak takut untuk menunjukkan ataupun menceritakan kepada teman-teman jikalau suatu saat nanti ada seorang laki-laki yang aku kagumi.
     Segala sesuatu yang ada di dunia memiliki banyak resiko termasuk jatuh cinta. Aku tidak menyesak, sama sekali tidak, atas pengalamanku di masa lalu karena sekali lagi, semua itu memberiku banyak pelajaran berharga.
      Apakah perempuan tidak boleh mencintai duluan?
     Pertanyaan itu memang pertanyaan lama, akan tetapi masih banyak perempuan yang di cap "girlish" hanya karena mereka mencintai seorang laki-laki dan seakan-akan perempuan tidak memiliki hak atas perasaannya sendiri.
     Di awal menulis ini, banyak ide yang ada di dalam benakku, tapi ternyata pembahasan tentang cinta memang belum bisa aku jelaskan dengan baik.

Hmmm baiklah, mari kita akhiri saja tulisan ini karena ternyata cinta itu memang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata (eakkk)😅.



4 comments:

  1. Ada banyak orang yang terperangkap karena sebuah hubungan. Mereka dikendalikan oleh hubungan bukan mereka yang mengendalikan hubungan.
    Sejak saya kuliah saya bertekad untuk tidak pacaran(entah karena pengalaman di SMA yang mengerikan atau memang gak laku gak pham)
    Yang pasti saya sukses tidak pacaran di masa kuliah dan selama itu saya merasa merde tanpa harus ada beban dengan rasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, tetapi kembali lagi kepada diri Kita sendiri. Selain Itu, terkadang orang juga membangun hubungan tanpa Tau alur hubungan tersebut, Kan jadi repot wkwkw

      Delete
  2. Usia membuat kita sadar, bahwa hidup tak melulu tentang cinta. Melebihi itu, banyak hal yang perlu kita kejar dan kita persiapkan untuk masa depan.

    ReplyDelete
  3. Benar banget bund. Percayalah, Masih banyak hal yang bisa Kita prioritaskan untuk dipikir Dan diusahakan, but again, Kita manusia normal yang mempunyai rasa, tetapi rasa yang menghambat cita-cita lebih mengerikan dari kematian;(

    ReplyDelete