Wednesday, August 10, 2022

Life After Graduation

     
      Biasanya hal pertama yang aku lakukan setelah bangun tidur, beres-beres kamar dan sarapan adalah mengerjakan skripsi. Anak semester akhir sekali bukan Hahaha. 
     By the way, kebiasaan itu sudah tergantikan kebiasaan lain dimana kehidupanku setelah lulus dari S1 adalah kehidupan di dunia kerja. Long story short, aku berhasil mendapatkan pekerjaan sesuai impianku where I want to work as a teacher, tetapi mimpiku buat menjadi dosen tetap dong, cuma i need time to continue my study first. 
      Untuk mendapatkan pekerjaan ini menurut orang-orang gampang, padahal they don't know the journey. Walaupun it's such a special gift for me dimana aku tidak perlu melamar even aku diminta buat ngajar karena relasi sebelumnya ketika aku menjadi asisten dosen, I still need time to adapt with my new habitual action. Masuk kerja tiga dalam seminggu membuat aku bisa mengerjakan pekerjaan lain seperti mengajar private or even masih bisa menikmati me time kalau sudah bornout tingkat dewa. Namun, di tulisan kali ini bukan hal itu yang ingin aku bahas, melainkan aku ingin bercerita bagaimana cerita-cerita yang dulu hanya biasa aku tonton di YouTube or TikTok dan sekarang menjadi kenyataan didalam hidupku haha. 
    what is that? 
      Sudah tidak asing lagi buat para alumni mahasiswa yang memasuki dunia kerja atau melanjutkan studi pasti akan merasakan yang namanya sulit bertemu teman-teman karena kesibukan yang mulai berbeda. Disaat seperti ini, ingin rasanya aku berterimakasih yang tidak terbatas buat penemu HP sehingga ketika aku pengin curhat atau sekedar ingin bertanya kabar teman-teman, kami tetap bisa komunikasi lewat sosial media. Namun, bukankah bertemu secara langsung itu lebih enak? Ya betul, tetapi memaksa orang lain untuk selalu stay disamping kita bukankah itu egois? Begitupun dengan kita yang mungkin juga tidak selalu 24/7 ada disamping mereka or even melakukan chat tiap saat bersama mereka. 
      Tadi pagi, untuk pertama kalinya setelah aku lulus dari kampus, aku menghadiri wisuda teman-teman seangkatan. Antusias, itulah perasaan pertama yang aku rasakan sebelum berangkat ke kampus. Setiba di kampus, aku melihat wajah-wajah teman yang sepertinya tidak memiliki beban, tetapi siapa sangka ketika kami bercerita satu sama lain, ternyata diantara mereka juga ada yang masih berjuang dengan mencari pekerjaan, resign dari tempat kerja, dan ada juga yang masih sibuk dengan mencari jati diri. 
       Mendengar cerita mereka, aku jadi yakin tentang satu hal bahwa semua orang itu berjuang di jalannya masing-masing. Mungkin saat ini jalanku, jalanmu, atau jalan kita memang masih berliku-liku, tetapi bukankah itu yang akan menjadi kenangan manis ketika kita sukses. Apapun pahit manisnya, tetap berjalan dan yakin that we will shine.